Panik Media Sosial! PAN Bela Zulhas, Tuduhan Banjir Sumatera Disebut Fitnah Berat

Menguat di platform media sosial belakangan ini adalah narasi yang menyebut Zulkifli Hasan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) dan mantan Menteri Kehutanan sebagai “dalang” di balik banjir dan longsor besar yang melanda wilayah Sumatera pada akhir 2025. Tuduhan ini menyebut kebijakan kehutanan masa 2009–2014 sebagai akar permasalahan. Namun, pihak PAN angkat bicara dan menolak keras narasi itu menyebut tuduhan sebagai hoaks dan fitnah yang tidak berdasar.

Menurut Ahmad Yohan, anggota DPR dari fraksi PAN, logika mengaitkan bencana tahun 2025 dengan kebijakan dari dekade lalu “sangat tidak relevan.” Ia menekankan bahwa rentang waktu lebih dari satu dekade membuat kesimpulan “penyebab tunggal” menjadi tidak masuk akal.

Selain itu, di era Zulkifli menjabat Menhut, pemerintah justru meluncurkan program besar: Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon dan menerapkan moratorium izin pemanfaatan hutan yang, menurut PAN, berhasil menyelamatkan sekitar 64 juta hektare lahan di seluruh Indonesia, sekaligus menekan laju deforestasi secara signifikan.

PAN dan pendukung Zulkifli juga menuding bahwa narasi yang beredar sekarang, termasuk potongan video lama wawancara dengan aktor Hollywood, diedit secara selektif sehingga menyesatkan.

Sementara itu, Zulkifli sendiri dalam pernyataan terbaru mengatakan bahwa tudingan bahwa “dia penyebab kerusakan alam & bencana” adalah berlebihan bahkan menyindir, bahwa mustahil satu orang memiliki kekuasaan sedemikian besar.

Dengan bantahan tegas dari PAN dan Zulkifli, serta argumen soal deforestasi dan program keberlanjutan hutan, narasi di media sosial kini dibantah sebagai fitnah dan menyerukan agar publik lebih kritis dalam menyikapi informasi viral tanpa verifikasi.